Bahasa Jawa, sebagai salah satu kekayaan budaya bangsa Indonesia, terus diajarkan di sekolah sebagai upaya pelestarian dan pengembangan. Di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), khususnya kelas 11 semester 2, pembelajaran Bahasa Jawa mengacu pada Kurikulum 2013. Kurikulum ini menekankan pada pendekatan komunikatif dan autentik, di mana siswa dituntut untuk mampu menggunakan Bahasa Jawa dalam berbagai konteks kehidupan.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai contoh soal Bahasa Jawa kelas 11 semester 2 kurikulum 2013. Kami akan menyajikan berbagai tipe soal, mulai dari pemahaman bacaan, tata bahasa (sesorah, aksara Jawa, tembung), hingga apresiasi sastra (geguritan, cerita rakyat). Selain itu, akan diberikan penjelasan mengenai indikator penilaian dan tips dalam menjawab soal agar siswa dapat mempersiapkan diri dengan optimal.
Outline Artikel:
Pendahuluan
- Pentingnya Bahasa Jawa dalam Kurikulum 2013
- Tujuan Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas 11 Semester 2
- Fokus Artikel: Contoh Soal dan Pembahasannya
-
Indikator Penilaian Bahasa Jawa Kelas 11 Semester 2
- Pemahaman Teks (Bacaan, Sesorah, Geguritan)
- Penguasaan Tata Bahasa (Aksara Jawa, Tembung, Undha-Usuk Basa)
- Apresiasi Sastra (Cerita Rakyat, Wangsalan)
- Kemampuan Berkomunikasi (Menyusun Kalimat, Mengungkapkan Pendapat)
-
Contoh Soal dan Pembahasan
-
Bagian A: Soal Pilihan Ganda
- Soal 1: Pemahaman Bacaan Sesorah
- Teks sesorah singkat.
- Pertanyaan mengenai amanat, tujuan, atau inti dari sesorah tersebut.
- Pembahasan: Cara mengidentifikasi amanat, mencari kata kunci.
- Soal 2: Tata Bahasa – Aksara Jawa (Carakan)
- Kalimat dalam aksara Latin yang perlu ditulis dalam aksara Jawa.
- Pertanyaan mengenai makna atau penulisan aksara Jawa yang benar.
- Pembahasan: Aturan penulisan aksara Jawa, sandhangan, pasangan.
- Soal 3: Tata Bahasa – Tembung (Kosakata)
- Kalimat rumpang dengan beberapa pilihan kata.
- Pertanyaan mengenai makna tembung yang tepat untuk mengisi rumpang.
- Pembahasan: Arti tembung, penggunaan dalam konteks kalimat.
- Soal 4: Apresiasi Sastra – Geguritan
- Penggalan geguritan.
- Pertanyaan mengenai tema, amanat, atau gaya bahasa dalam geguritan.
- Pembahasan: Cara memahami unsur intrinsik geguritan.
- Soal 5: Tata Bahasa – Undha-Usuk Basa (Tingkat Tutur)
- Dialog singkat dengan pilihan ucapan yang berbeda tingkat tutur.
- Pertanyaan mengenai penggunaan undha-usuk basa yang tepat.
- Pembahasan: Perbedaan ngoko, krama madya, krama inggil.
- Soal 6: Pemahaman Cerita Rakyat
- Ringkasan cerita rakyat singkat.
- Pertanyaan mengenai tokoh utama, latar, atau pesan moral.
- Pembahasan: Mengidentifikasi unsur-unsur cerita rakyat.
- Soal 7: Tata Bahasa – Wangsalan
- Contoh wangsalan.
- Pertanyaan mengenai tebak-tebakan atau makna tersirat dari wangsalan.
- Pembahasan: Cara menebak isi wangsalan.
- Soal 8: Pemahaman Teks Narasi
- Teks narasi singkat tentang pengalaman atau kejadian.
- Pertanyaan mengenai alur cerita, sebab-akibat, atau fakta dalam teks.
- Pembahasan: Memahami alur cerita dan informasi faktual.
- Soal 9: Tata Bahasa – Imbuhan (Ater-ater lan Panambang)
- Kata dasar yang diberi imbuhan.
- Pertanyaan mengenai makna kata setelah diberi imbuhan.
- Pembahasan: Fungsi imbuhan dalam membentuk makna baru.
- Soal 10: Apresiasi Sastra – Peribahasa (Paribasan lan Saloka)
- Contoh paribasan atau saloka.
- Pertanyaan mengenai makna atau makna tersirat dari peribahasa.
- Pembahasan: Memahami makna konotatif peribahasa.
- Soal 1: Pemahaman Bacaan Sesorah
-
Bagian B: Soal Uraian Singkat
- Soal 11: Menyusun Kalimat Sesorah
- Diberikan beberapa poin penting.
- Tugas: Menyusun kalimat pembuka atau penutup sesorah berdasarkan poin tersebut.
- Pembahasan: Struktur sesorah, pemilihan kata yang sopan.
- Soal 12: Menjelaskan Makna Tembung Langka
- Diberikan beberapa tembung langka.
- Tugas: Menjelaskan makna tembung tersebut dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Jawa ngoko.
- Pembahasan: Kosakata Bahasa Jawa.
- Soal 13: Menerjemahkan Aksara Jawa
- Kalimat dalam aksara Jawa yang perlu diterjemahkan ke aksara Latin.
- Pembahasan: Kemampuan membaca aksara Jawa.
- Soal 14: Menulis Geguritan Sederhana
- Diberikan tema tertentu.
- Tugas: Menulis geguritan singkat dengan tema tersebut.
- Pembahasan: Ekspresi diri melalui geguritan.
- Soal 15: Menganalisis Undha-Usuk Basa dalam Dialog
- Diberikan dialog singkat.
- Tugas: Menganalisis penggunaan undha-usuk basa dan menjelaskan alasannya.
- Pembahasan: Konteks sosial dalam berbahasa.
- Soal 11: Menyusun Kalimat Sesorah
-
-
Tips Menghadapi Soal Bahasa Jawa
- Membaca Soal dengan Teliti
- Memahami Konteks Teks
- Mengingat Kosa Kata dan Tata Bahasa
- Latihan Soal Secara Rutin
- Memanfaatkan Sumber Belajar Lain
-
Penutup
- Pentingnya Penguasaan Bahasa Jawa
- Motivasi untuk Terus Belajar
Memahami Soal Bahasa Jawa Kelas 11 Semester 2
Bahasa Jawa, sebagai salah satu warisan budaya adi luhung bangsa Indonesia, memegang peranan penting dalam kurikulum pendidikan di tanah air. Di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), khususnya kelas 11 semester 2, pembelajaran Bahasa Jawa dirancang untuk membekali siswa dengan kemampuan berbahasa yang komunikatif, baik secara lisan maupun tulisan, serta pemahaman mendalam terhadap kekayaan sastra dan budayanya. Kurikulum 2013, yang menjadi landasan pembelajaran, menekankan pendekatan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa, mendorong mereka untuk aktif berinteraksi menggunakan Bahasa Jawa dalam berbagai situasi.
Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai contoh-contoh soal yang mungkin dihadapi siswa kelas 11 semester 2 dalam mata pelajaran Bahasa Jawa. Pembahasan akan mencakup berbagai tipe soal, mulai dari pemahaman teks, tata bahasa, hingga apresiasi sastra. Dengan memahami indikator penilaian dan strategi menjawab yang efektif, diharapkan siswa dapat mempersiapkan diri secara optimal dan meraih hasil belajar yang memuaskan.
Indikator Penilaian Bahasa Jawa Kelas 11 Semester 2
Dalam penilaian Bahasa Jawa kelas 11 semester 2, guru akan mengukur berbagai kompetensi yang telah diajarkan. Indikator-indikator utama yang menjadi fokus meliputi:
- Pemahaman Teks: Kemampuan siswa untuk memahami isi, amanat, tema, dan unsur-unsur penting dari berbagai jenis teks, seperti teks sesorah (pidato), geguritan (puisi Jawa), dan bacaan naratif lainnya.
- Penguasaan Tata Bahasa: Kemampuan siswa dalam menerapkan aturan tata bahasa Jawa, termasuk penulisan dan pemahaman aksara Jawa (carakan), penguasaan kosakata (tembung), serta penerapan undha-usuk basa (tingkat tutur bahasa) yang sesuai dengan konteks.
- Apresiasi Sastra: Kemampuan siswa untuk memahami dan mengapresiasi karya sastra Jawa, seperti cerita rakyat, geguritan, serta memahami makna dari paribasan (peribahasa) dan saloka (perumpamaan).
- Kemampuan Berkomunikasi: Kemampuan siswa untuk menyusun kalimat yang efektif dan logis, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, serta mampu mengungkapkan pendapat atau gagasan menggunakan Bahasa Jawa.
Contoh Soal dan Pembahasan
Untuk memberikan gambaran yang lebih konkret, berikut adalah contoh-contoh soal yang mencakup berbagai indikator penilaian, beserta pembahasannya.
Bagian A: Soal Pilihan Ganda
Soal 1: Pemahaman Bacaan Sesorah
-
Teks Sesorah:
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dumateng Bapak Kepala Sekolah ingkang kinurmatan, Bapak Ibu Guru saha karyawan ingkang tansah kula urmati, saha para kanca siswa-siswi ingkang kula tresnani.
Ing kalodhangan ingkang sae menika, kula badhe ngaturaken wigatosing "budaya gotong royong". Gotong royong menika salah satunggaling warisan luhur budaya bangsa Indonesia ingkang kedah kita uri-uri. Kanthi gotong royong, pakaryan ingkang abot badhe kraos ringgan. Ugi saged nambah kerukunan antawisipun tangga tepalih. Pramila, sumangga kita mangun budaya gotong royong menika ing lingkungan kita." -
Pertanyaan: Apa amanat utama ingkang saged dipunpendhet saking sesorah menika?
A. Pentinge nguri-uri budaya gotong royong.
B. Pentinge kerukunan antawisipun tangga.
C. Kanthi gotong royong, pakaryan dados ringgan.
D. Budaya gotong royong menika warisan luhur bangsa. -
Pembahasan: Amanat utama sesorah menika inggih menika ajakan utawi pesen ingkang paling wigati ingkang dipunkersakaken dening pamicara. Ing sesorah menika, pamicara nedahaken bilih gotong royong menika penting kangge diuri-uri, sarta nggadhahi manfaat ingkang kathah. Sanajan pilihan B, C, lan D ugi leres minangka informasi saking sesorah, nanging amanat utami ingkang dados inti pesen inggih menika ajakan kangge nguri-uri budaya kasebat. Dados, jawabanipun inggih menika A.
Soal 2: Tata Bahasa – Aksara Jawa (Carakan)
-
Pertanyaan: Ukara ing ngisor iki yen ditulis nganggo aksara Jawa yaiku…
"Aku arep maca buku." -
Pilihan Jawaban:
A. ꦲꦏꦸ ꦲꦫꦼꦥ꧀ ꦩꦕ ꦧꦸꦏꦸ
B. ꦲꦏꦸ ꦲꦫꦼꦥ꧀ ꦩꦕ ꦧꦸꦏ
C. ꦲꦏꦸ ꦲꦫꦼꦥ꧀ ꦩꦕ ꦧꦸꦏꦸ꧀
D. ꦲꦏꦸ ꦲꦫꦼꦥ꧀ ꦩꦕ ꦧꦸꦏ -
Pembahasan: Kangge mangsuli soal menika, siswa kedah mangertos penulisan aksara Jawa. Ukara "Aku arep maca buku" menika ditulis dados ꦲꦏꦸ ꦲꦫꦼꦥ꧀ ꦩꦕ ꦧꦸꦏꦸ. Tembung "arep" ditulis nganggo aksara "a", "r", "e" pepet, lan "p" sigeg. Tembung "maca" ditulis nganggo aksara "m", "a", "c", lan "a". Tembung "buku" ditulis nganggo aksara "b", "u", "k", lan "u" taling tarung. Pilihan A ingkang paling leres.
Soal 3: Tata Bahasa – Tembung (Kosakata)
-
Pertanyaan: Ing ngisor iki ukara kang trep yen diisi nganggo tembung "mangsani" yaiku…
A. Dheweke lagi _________________ wohing telo.
B. Yen wis tuwa, awakku wis _________________.
C. Bocah kuwi senengane _________________ kaluwing.
D. Dheweke lagi _________________ layangan ing lapangan. -
Pembahasan: Tembung "mangsani" tegesipun ngemil utawi mangan kanthi alon-alon. Ing pilihan A, "mangsani wohing telo" tegesipun mangan telo kanthi alon-alon, ingkang trep. Pilihan B kurang trep amargi "awakku wis mangsani" ora pas. Pilihan C, "mangsani kaluwing" ugi kurang umum. Pilihan D, "mangsani layangan" jelas salah. Dados, jawabanipun inggih menika A.
Soal 4: Apresiasi Sastra – Geguritan
-
Penggalan Geguritan:
"Lestari alamku,
Indah segoraku,
Nalika mentari esuk sumunu,
Atiku ayem tentrem tanpo kaluputan." -
Pertanyaan: Apa tema utama geguritan ing ndhuwur?
A. Katresnan marang alam.
B. Kahanan segara.
C. Esuk kang padhang.
D. Rasa tentrem ing ati. -
Pembahasan: Geguritan menika nggambaraken kaendahan alam, kalebet segara, lan nggadhahi rasa tentrem ingkang dipunrasakaken nalika mentari esuk sumunar. Pokokipun, geguritan menika ngandharaken katresnan lan rasa syukur dumateng alam lingkungan. Dados, tema utami inggih menika katresnan marang alam. Jawabanipun inggih menika A.
Soal 5: Tata Bahasa – Undha-Usuk Basa (Tingkat Tutur)
-
Dialog:
Andi: "Pak, kula badhe nyuwun pirsa."
Bapak: "Mangga, Ndhi. Ana apa?"
Andi: "Kapan kula saget ngampil buku basa Jawi menika, Pak?" -
Pertanyaan: Ukara "Kapan kula saget ngampil buku basa Jawi menika, Pak?" menika kalebet undha-usuk basa…
A. Ngoko Lugu
B. Ngoko Alus
C. Krama Madya
D. Krama Inggil -
Pembahasan: Ing dialog menika, Andi ngagem tembung "kula" lan "saget", ingkang kalebet tataran krama madya. Sanajan wonten tembung "Pak" ingkang dipununjukaken marang Bapak (ingkang langkung sepuh), nanging kombinasi "kula" lan "saget" menika nuduhaken tataran krama madya. Yen ngangge krama inggil, tembung "ngampil" bakal dados "nyuwun", lan "buku" dados "pasinaon". Dados, jawabanipun inggih menika C.
Soal 6: Pemahaman Cerita Rakyat
-
Ringkasan Cerita: "Ing jaman kuna, ana sawijining putri sing ayu rupane, asmane Dewi Sri. Dheweke dipeksa dening wong tuwane supaya gelem rabi karo buta sing galak. Dewi Sri ora gelem, mula dheweke lumayu menyang alas. Ing alas, dheweke ketemu karo sawijining pandhita sing paring pitutur supaya tetep sabar."
-
Pertanyaan: Sapa tokoh utama ing crita rakyat kasebut?
A. Buta sing galak
B. Wong tuwane Dewi Sri
C. Dewi Sri
D. Pandhita ing alas -
Pembahasan: Tokoh utama ing sawijining crita inggih menika tokoh ingkang dados pusatipun crita lan kagiyatan ingkang dipunandharaken. Ing ringkasan crita kasebut, Dewi Sri ingkang dados fokus utami, ingkang ngalami masalah lan lumayu. Dados, tokoh utami inggih menika Dewi Sri. Jawabanipun inggih menika C.
Soal 7: Tata Bahasa – Wangsalan
-
Wangsalan: "Kapas wentuk ing lamu, ganda arum ingkang cinanT."
-
Pertanyaan: Apa tegese wangsalan kasebut?
A. Kembang mlathi
B. Pring eling
C. Kopi lan teh
D. Godhong jati -
Pembahasan: Wangsalan menika tebak-tebakan ingkang isine nggambaraken sawijining barang utawi kahanan kanthi pitunjuk ingkang kedah dipunpirsani. "Kapas wentuk ing lamu" nuduhake godhong, dene "ganda arum ingkang cinanT" nuduhake kembang. Gabungan menika nedahaken "kembang mlathi" ingkang asring dipungambaraken putih (kapas) lan ganda arum. Dados, jawabanipun inggih menika A.
Soal 8: Pemahaman Teks Narasi
-
Teks Narasi: "Dina Minggu wingi, aku lan kulawargaku mlampah-mlampah menyang Taman Safari. Ing kana, aku weruh macem-macem kewan, saka sing cilik nganti sing gedhe. Kewan sing paling tak senengi yaiku jerapah, amarga leheré dawa banget."
-
Pertanyaan: Kewan apa sing paling disenengi dening paraga ing teks kasebut?
A. Macan
B. Gajah
C. Jerapah
D. Monyet -
Pembahasan: Teks narasi menika nyritakaken pengalaman paraga. Ing pungkasan teks, paraga nyatakaken kanthi cetha, "Kewan sing paling tak senengi yaiku jerapah". Dados, jawabanipun inggih menika C.
Soal 9: Tata Bahasa – Imbuhan (Ater-ater lan Panambang)
-
Pertanyaan: Ukara "Bocah kuwi senengane njupuk woh-wohan ing kebon." Tembung "njupuk" asale saka ater-ater lan ater-ater…
A. a- lan -a
B. an- lan -e
C. me- lan -i
D. a- lan -i -
Pembahasan: Tembung "njupuk" asale saka ater-ater "a-" lan tembung lingga "jupuk". Tembung "njupuk" minangka tembung ater-ater "a-". Yen ater-ater "a-" ditambahake ing tembung lingga sing diwiwiti konsonan, konsonan kasebut bakal owah dadi "n" utawa "ng". Ing kene "j" tetep "j". Mboten wonten panambang ing tembung "njupuk". Dados, tembung "njupuk" asale saka ater-ater "a-" lan tembung lingga "jupuk". Jawabanipun inggih menika A. (Catatan: Soal ini mungkin perlu diperjelas untuk pilihan jawaban yang lebih tepat terkait imbuhan. Jika yang dimaksud adalah imbuhan ‘meN-‘, maka pilihan C dengan penyesuaian akan lebih cocok. Namun berdasarkan bentuk ‘njupuk’ murni, ‘a-‘ adalah ater-ater yang benar.)
Soal 10: Apresiasi Sastra – Peribahasa (Paribasan lan Saloka)
-
Pertanyaan: Tegese paribasan "Kebo lumaku, sikep ora nggatekake"?
A. Wong sing mlaku alon-alon.
B. Wong sing ora peduli marang sakupenge.
C. Wong sing sregep makarya.
D. Wong sing cepet nesu. -
Pembahasan: Paribasan menika migunakaken gambaran kahanan kang sabenere kangge ngandharaken makna liyane. "Kebo lumaku, sikep ora nggatekake" tegesipun kebo ingkang mlaku tanpa meruhi utawi nggatekake sakupenge. Iki nuduhake watak wong sing ora peduli marang kahanan utawa apa sing kedadeyan ing sakupenge. Dados, jawabanipun inggih menika B.
Bagian B: Soal Uraian Singkat
Soal 11: Menyusun Kalimat Sesorah
-
Poin penting: Salam pambuka, ngaturaken matur nuwun, nyuwun pangapunten.
-
Tugas: Susunlah ukara panutup sesorah ingkang trep kanthi migunakake poin-poin kasebut.
-
Pembahasan: Siswa kedah nyusun ukara ingkang runtut lan sopan minangka panutup sesorah. Tuladha: "Mekaten ingkang saged kula aturaken. Menawi wonten kalepatan ing atur utawi solah bawa, kula nyuwun pangapunten ingkang kathah. Matur nuwun."
Soal 12: Menjelaskan Makna Tembung Langka
-
Tembung:
- Juminten
- Sumunar
-
Tugas: Jelentrehna tegese tembung kasebut ing basa Indonesia utawa basa Jawa ngoko.
-
Pembahasan:
- Juminten: woh-wohan sing rasane legi, warnane abang utawa kuning (biasane woh pelem). Utawa bisa uga tegese embun.
- Sumunar: padhang, mencorong, utawa sumringah.
Soal 13: Menerjemahkan Aksara Jawa
-
Kalimat Aksara Jawa: ꦧꦺꦴꦕꦃ ꦏꦸꦮꦶ ꦱꦼꦤꦼꦁꦔꦤꦺ ꦩꦕ ꦏꦸꦏꦸꦱ꧀.
-
Tugas: Terjemahna ukara aksara Jawa kasebut menyang aksara Latin.
-
Pembahasan: Siswa kedah saged maos aksara Jawa. Ukara kasebut dados: "Bocah kuwi senengane macak kukus."
Soal 14: Menulis Geguritan Sederhana
-
Tema: "Ibu"
-
Tugas: Tulis geguritan cekak (4-6 larik) kanthi tema Ibu.
-
Pembahasan: Siswa dipun ajak kangge ekspresi kanthi kreatif. Tuladha:
"Ibuku tercinta,
Tresnamu tanpa winates,
Sliramu sumber panglipur,
Mugi tansah pinaringan berkah."
Soal 15: Menganalisis Undha-Usuk Basa dalam Dialog
-
Dialog:
Anak: "Bu, kula sampun ngrampungaken PR."
Ibu: "Wah, sae, Le. Matur nuwun." -
Tugas: Analisis undha-usuk basa ingkang dipunginakaken dening anak lan ibu, lan sebutna alasane.
-
Pembahasan: Anak ngginakaken "kula" lan "sampun ngrampungaken" (krama madya), amargi guneman kaliyan ibu ingkang luwih sepuh. Ibu ngginakaken "Le" (sapaan untuk anak) lan " Matur nuwun" (krama madya), ingkang ugi trep kaliyan konteks guneman kaliyan putranipun.
Tips Menghadapi Soal Bahasa Jawa
- Membaca Soal dengan Teliti: Sadurunge mangsuli, wacana soal kanthi premati. Pahami apa sing ditakokake lan opsi jawabane.
- Memahami Konteks Teks: Kanggo soal pemahaman teks utawa sastra, penting kangge mangertos konteks sakabehane teks kasebut.
- Mengingat Kosa Kata dan Tata Bahasa: Latih terus kosa kata (tembung) lan aturan tata basa Jawa, kalebu aksara Jawa lan undha-usuk basa.
- Latihan Soal Secara Rutin: Kanthi nglatih soal-soal ingkang sami, siswa bakal luwih terbiasa lan mangertos pola-pola soal ingkang umum.
- Memanfaatkan Sumber Belajar Lain: Buku paket, buku referensi, internet, utawa pitakon dhateng guru saged dados sumber sinau ingkang migunani.
Penutup
Penguasaan Bahasa Jawa, kanthi sedaya aspekipun, menika bekal ingkang penting kangge generasi muda. Boten namung kangge njagi lan nglestantunaken budaya, nanging ugi kangge ningkataken kemampuan komunikasi lan pamanggih. Kanthi mangertos conto soal lan nindakake latihan ingkang sregep, siswa kelas 11 semester 2 saged ngadepi ujian kanthi luwih percaya dhiri lan pikantuk asil ingkang maremake. Tetep semangat sinau basa lan sastra Jawi!
